CHAT Via WhatsApp
diposkan pada : 06-10-2023 05:57:36

Dilihat : kali

Bahagia Itu Sederhana dengan Mengikuti Ajaran Sunnah Nabi

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

๐Ÿ”น๏ธ Setiap manusia pasti mencari dan menginginkan as sa'adah (kebahagiaan).
Ada kebahagiaan dan ketenangan yang haikiki dan ada kebahagiaan dan ketenangan yang semu.
๐Ÿ”น๏ธ Ternyata kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki adalah dengan mengikuti aturan Islam secara sempurna.
Kita wajib mengenal tauhid dan sunnah.
๐Ÿ”น๏ธ Pengertian sunnah itu luas tidak hanya sekedar ritual saja seperti sholat sunnah, puasa sunnah, rutinitas membaca Al Qur'an dan yang lainnya, akan tetapi sunnah itu mencakup semua sisi kehidupan aktivitas kita, jalan yang di tempuh oleh manusia dan itu di ajarkan serta di contohkan oleh Nabi kita Muhammad Shallallaahu'alaihi Wasallam.
๐Ÿ”น๏ธSunnah tidak hanya di fahami dari fiqih saja tetapi fahami juga sunnah dari ahli hadist, sunnah menurut ahli aqidah.

๐Ÿ”น๏ธMenurut ahli aqidah, pengertian sunnah itu adalah tauhid yang berkaitan dengan ibadah secara benar terhindar dari segala bentuk kesyirikkan, khurofat, maksiat dan durhaka kepada Allah.
๐Ÿ”น๏ธ Adapan definisi sunnah menurut hadist adalah yang sering di istilahkan dengan ahlusunnah, assunnah, ittiba'usunnah, syarhusunnah.
Yaitu segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad Shallallaahu'alaihi Wasallam baik itu berupa ucapan, perbuatan, persetujuan bahkan karakter akhlak, penampilan serta fisik beliau Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam, itu semuanya sunnah.

๐Ÿ”น๏ธJika manusia mau menerapkannya tentu ini menjadi solusi bagi masalah yang di hadapi.
Jika sudah seperti itu, In Syaa Allah hidup akan bahagia.
Karena dengan keyakinan bahwa ajaran Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam itu berdasarkan wahyu Ilahi.

๐Ÿ”น๏ธAllah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ูˆูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุทูู‚ู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู‡ูŽูˆูฐู‰

"dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Qur'an) menurut keinginannya."
๐Ÿ“š(QS. An-Najm 53: Ayat 3)

๐Ÿ”น๏ธAllah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ุงูู†ู’ ู‡ููˆูŽ ุงูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุญู’ูŠูŒ ูŠู‘ููˆู’ุญูฐู‰

"Tidak lain (Al-Qur'an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya),"
๐Ÿ“š (QS. An-Najm 53: Ayat 4).

๐Ÿ”น๏ธNabi Shallallaahu'alahi Wasallam menjelaskan kepada para sahabat tentang konsep kehidupan jika ingin tenang, ikuti aturan Allah Subhanahu Wata'ala.

๐Ÿ”น๏ธGenerasi para sahabat adalah generasi yang paling taat kepada ajaran yang di bawa oleh Nabi Muhammad Shallallaahu'alaihi Wasallam.
Maka jika ingin bahagia mulailah dengan kecintaan kepada mereka.
Dan pesan Nabi Shallallaahu'alaihi Wasallam agar senantiasa mencintai para sahabat dan jangan mencelanya.
Ini berkaitan dengan ketenangan dan kebahagiaan hati kita.
Selalu cinta Allah dan Rasul-NYA dengan memegang tauhid dan Sunnahnya kemudian di sempurnakan dengan kecintaan kepada para sahabatnya.

๐Ÿ”น๏ธ Sejarah para sahabat harus kita pelajari, dari sana kita mendapat pelajaran tidak hanya fiqih, namun adab serta akhlak para sahabat kita dapat pelajari dari siroh Nabi serta para sahabatmya.
Mereka menjadi figur contoh teladan bagi generasi setelahnya.
Banyak dari peristiwa yang terjadi pada sahabat itu menjadi sebab turunnya wahyu.

๐Ÿ”น๏ธ "Abdullah Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ู‡ูŽ ู†ูŽุธูŽุฑูŽ ูููŠ ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏู ููŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจูŽ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูุŒ ููŽุงุตู’ุทูŽููŽุงู‡ู ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ููŽุงุจู’ุชูŽุนูŽุซูŽู‡ู ุจูุฑูุณูŽุงู„ูŽุชูู‡ูุŒ ุซูู…ูŽู‘ ู†ูŽุธูŽุฑูŽ ูููŠ ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏู ุจูŽุนู’ุฏูŽ ู‚ูŽู„ู’ุจู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏูุŒ ููŽูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ู‚ูู„ููˆู’ุจูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู‚ูู„ููˆู’ุจู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏู ููŽุฌูŽุนูŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูุฒูŽุฑูŽุงุกูŽ ู†ูŽุจููŠูู‘ู‡ู ูŠูู‚ูŽุงุชูู„ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู’ู†ูู‡ูุŒ ููŽู…ูŽุง ุฑูŽุฃูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ ุญูŽุณูŽู†ู‹ุง ููŽู‡ููˆูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฑูŽุฃูŽูˆู’ุง ุณูŽูŠูู‘ุฆู‹ุง ููŽู‡ููˆูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุณูŽูŠูู‘ุฆูŒ

“Sesungguhnya Allah memperhatikan hati para hamba-Nya. Allah mendapati hati Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah hati yang paling baik, sehingga Allah memilihnya untuk diri-Nya dan mengutusnya sebagai pembawa risalah-Nya. Kemudian Allah melihat hati para hamba-Nya setelah hati Muhammad. Allah mendapati hati para sahabat beliau adalah hati yang paling baik. Oleh karena itu, Allah menjadikan mereka sebagai para pendukung Nabi-Nya yang berperang demi membela agama-Nya. Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin (para sahabat), pasti baik di sisi Allah. Apa yang dipandang buruk oleh mereka, pasti buruk di sisi Allah.”
๐Ÿ“š (Diriwayatkan oleh Ahmad dalam al-Musnad, I/379, no. 3600. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan bahwa sanadnya shohih)."

๐Ÿ”น๏ธIni kaidah bahwa jika kita ingin hidup tenang harus mengikuti ajaran sunnah Nabi Shalllallaahu'alahi wasallam dan mencintai para sahabatnya.
Mulai dari Abu Bakar As Shidiq, Umar Bin Khattab, Usman Bin 'Affan termasuk Ali Bin Abi Thalib juga istri-istri Rasulullah Shallallaahu'Alaihi Wasallam serta para sahabat yang lainnya seperti Abu Hurairah, Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, sahabat dari kalangan muhajirin atau anshor.

๐Ÿ”น๏ธSahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘anhu memuji beliau Abu Bakar radhiallahu'anhu dengan mengatakan:

ู„ูˆ ูˆุฒู† ุฅูŠู…ุงู† ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ ุจุฅูŠู…ุงู† ุฃู‡ู„ ุงู„ุฃุฑุถ ู„ุฑุฌุญุช ูƒูุฉ ุฃุจูŠ ุจูƒุฑ

“Seandainya keimanan Abu Bakar radliallahu ‘anhu ditimbang dengan keimanan penduduk bumi (selain para Nabi dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam) maka sungguh keimanan beliau radliallahu ‘anhu lebih berat dibandingkan keimanan penduduk bumi”.
๐Ÿ“š(HR. Ishaq bin Rahuyah dalam Musnadnya, no. 1266 dan al-Baihaqi dalam Syu’abul iman, no. 36 dengan sanad yang shahih)"

๐Ÿ”น๏ธ jika kita lihat amalan keseharian Abu Bakar radhiallahu'anhu ini beliau sangat semangat untuk mengikuti sunnah ajaran  Nabi Muhammad Shallallaahu'alahi wasallam ini.
Tidak mungkin kita dapat memiliki keimanan yang kuat, semangat yang tinggi dalam kehidupan jika tidak mengikuti mereka.

๐Ÿ”น๏ธ"Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwa tidaklah aku meninggalkan sesuatu dari apa yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah amalkan, artinya aku tidak pernah meninggalkan sesuatu yang pernah diamalkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melainkan aku contoh, melainkan aku amalkan. Sesungguhnya aku khawatir, aku takut apabila meninggalkan sesuatu dari perkara Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam akan tersesat."
๐Ÿ“š (HR. Bukhari dan Muslim)

๐Ÿ”น๏ธ Yang ingin mencari kebenaran maka pelajari ajaran sunnah-sunnah para sahabat radhiallahu'anhu.
Jangan pernah untuk meninggalkan ajaran-ajaran agama.

๐Ÿ›–Beberapa contoh Abu Bakar As Shiddiq dalam mengikuti contoh-contoh Rasulullah Shallallaahu'alahi  Wasallam.

1๏ธโƒฃ  Dalam hal pakaian.

Abu Bakar ini termasuk sahabat yang bersemangat untuk berpakaian sesuai ajaran sunnah Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam.
Diantaranya tentang isbal.

๐Ÿ”น๏ธ “Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ุฌูŽุฑู‘ูŽ ุซูŽูˆู’ุจูŽู‡ู ุฎููŠูŽู„ุงูŽุกูŽ

“Barangsiapa yang melabuhkan pakaiannya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.”
๐Ÿ“š [Hadits Riwayat Bukhari 5783, Muslim 2085]"

๐Ÿ”น๏ธ "Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐูู‰ ูŠูŽุฌูุฑู‘ู ุซููŠูŽุงุจูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎููŠูŽู„ุงูŽุกู ู„ุงูŽ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ู’ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู

“Sesungguhnya orang yang menyeret pakaiannya dengan sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat.”
๐Ÿ“š  (HR. Muslim no. 5576)".

๐Ÿ”น๏ธ Jika ingin mengikuti Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu'anhu dalam berpakaian:

•ใ€‹  Harus ada rasa takut.
Takut pakaiannya isbal.
Takut sombong dengan pakaiannya dan takut terkena siksa neraka dari Allah Azza Wa Jalla.
•ใ€‹  Jika benar terjadi, sarung atau celananya melorot jatuh menutupi mata kaki usahakan untuk segera di tarik ke atas.

๐Ÿ”น๏ธ Abu Bakar radhiallahu'anhu sangat menjaga ketaatannya pada ajaran Nabi Muhammad Shallallaahu'alihi wasallam sebagai prinsip keimanan ada rasa khawatir kalau menyelisihi.

2๏ธโƒฃ Dalam perang Romawi.

Sebelum Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam wafat sempat berwasiat untuk mengutus pasukan melawan Romawi.
Romawi pada saat itu tempat gugurnya para sahabat yang mulia.
Seperti Zaid Bin Haritsah (ayah dari Usamah Bin Zaid) radhiallahu'anhu, Ja'far Bin Abi Thalib, Abdullah Bin Rowahah dan sahabat-sahabat lainnya yang gugur.
Sebelum wafatnya, Rasulullah Shallallaahu'alaihi wasallam menunjuk Usamah Bin Zaid ke tempat Romawi padahal usianya  baru di bawah 20 tahun.
Namun akhirnya Usamah berangkat juga memimpin pasukan namun ketika berada di suatu tempat yang bernama Jurf (perbatasan antara tanah haram dan tanah halal) Usamah Bin Zaid mendengar kabar bahwa Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam meninggal.
Namun Abu Bakar As Shiddiq yang pada saat itu sudah menjadi khalifah tetap dalam keputusan yang telah di perintahkan oleh Rasulullah Shallallaahu'alaihi wasallam untuk tetap mempersiapkan pasukan Usamah Bin Zaid.

๐Ÿ”น๏ธKetika Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu'anhu di minta untuk menarik pasukan Zaid Bin Haritsah, beliau berkata,
"Demi Allah aku tak akan melepaskan tali yang telah di ikat oleh Rasul Muhammad Shallallaahu'alaihi Wa Sallam.
Seandainya burung-burung memakan jasad kita dan binatang buas ada di sekitar kita bahkan anjing-anjing berkeliaran diantara kaki ummahat mukminin maka aku akan mempersiapkan pasukan Usamah Bin Zaid dan aku akan mempersiapkan beberapa penjaga di sekitar Madinah."

๐Ÿ”น๏ธ Padahal kondisi sangat genting pada saat itu tapi tetapi Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu'anhu pada saat itu lebih mendahulukan apa yang menjadi petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihiwasallam.

๐Ÿ”น๏ธ Betapa kuatnya beliau memegang sunnah ajaran petunjuk Nabi Muhammad Rasulullah Shallallaahu'alahi Wasallam karena beliau dan para sahabat yakin dengan memegang teguh sunnah Nabi di sana ada keselamatan dan kebahagiaan.

๐Ÿ”น๏ธ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุตูŽุงุฆูู…ู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุฃูŽู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ุชูŽุจูุนูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฌูŽู†ูŽุงุฒูŽุฉู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุฃูŽู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุทู’ุนูŽู…ูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ู…ูุณู’ูƒููŠู†ู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุฃูŽู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ุนูŽุงุฏูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ู…ูŽุฑููŠุถู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุจููˆ ุจูŽูƒู’ุฑู ุฃูŽู†ูŽุง ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽ ูููŠ ุงู…ู’ุฑูุฆู ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽู‘ุฉูŽ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya (kepada para sahabat), “Siapakah di antara kalian yang pada hari ini berpuasa?” Abu Bakar berkata, “Saya.”

Beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengiringi jenazah?” Maka Abu Bakar berkata, “Saya.”

Beliau kembali bertanya, “Siapakah di antara kalian yang hari ini memberi makan orang miskin?” Maka Abu Bakar mengatakan, “Saya.”

Lalu beliau bertanya lagi, “Siapakah di antara kalian yang hari ini sudah mengunjungi orang sakit.” Abu Bakar kembali mengatakan, “Saya.”

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Tidaklah ciri-ciri itu terkumpul pada diri seseorang melainkan dia pasti akan masuk surga.”
๐Ÿ“š  (HR. Muslim, no. 1028)."


๐Ÿ”น๏ธ Abu Bakar radhiallahu'anhu menjawab bukan untuk unjuk diri, tetapi karena kejujuran dan untuk menghormati Nabi Muhammad Shallalllaahu'alaihi Wasallam dalam memberikan pertanyaan.

๐Ÿ”น๏ธ Yang berkumpul di situ padahal banyak jamaah, namun yang bisa menjawab 4 amalan shalih ini hanya Abu Bakar As Shiddiq radhiallahu'anhu.
Makanya wajar beliau orang yang paling di cintai Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam.


๐Ÿ”น๏ธ Yang menjadi pelajaran adalah Abu Bakar radhiallahu'anhu bisa sesemangat itu dalam mengikuti keteladanan dan petunjuk Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam.
Jawabannya adalah karena beliau faham bahwa ketenangan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat ada di jalan mengikuti Rasulullah Shallallaahu'alahi Wasallam.

๐Ÿ›–  2 prinsip para sahabat  kenapa mereka berpegang teguh pada ajaran yang di bawa oleh Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam :

๐ŸŒŸ   Mereka meyakini wajib untuk mengikuti ajaran Rasulullah Shallalllahu'alaihi Wasallam.
Mau sesuai dengan logika atau tidak, selaras dengan perasaan ataupun tidak, sesuai nafsu kita atau bertentangan.
Selama itu ada petunjuk dari Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam.
Sami'naa wa atho'naa kami dengar dan kami taat.

๐Ÿ”น๏ธ Para sahabat betul-betul yakin, paham dan mengamalkannya.

๐Ÿ”น๏ธ  Apapun yang Rasul bawa kepada kalian, ikutilah. Dan apapun yang Rosul larang hindari.

๐ŸŒŸ   Mereka mempunyai prinsip yang mulia. Haram dan dosa jika sampai menyelisihi ajaran Rasulullah Shallallaahu'alaihi Wasallam.
Jangankan untuk mengubah suatu amalan, mengubah redaksi satu dzikir saja mereka tidak berani.

๐Ÿ”น๏ธ Islam itu sudah sempurna tidak perlu lagi di kurangi atau pun di tambah.
Dan Islam ini simpel, bila ada perintahnya kerjakan dan bila tidak ada perintahnya tinggalkan.

๐Ÿ”น๏ธ Kita cinta kepada Rasululullah Shallallaahu'alaihi Wasallam tidak hanya pada bulan Rabi'ul Awwal saja,
Kita cinta kepada Nabi setiap saat dengan mempelajari sunnah-sunnahnya dan berusaha untuk mengamalkannya di setiap lini kehidupan.

๐Ÿ”น๏ธ Semoga Allah Azza Wa Jalla menyelematkan kita semua dari segala penyimpangan dan kesesatan.
Semoga Allah memeberikan hidayah dan bimbingan agar kita istiqomah dalam mengikuti ajaran Nabi Shallallaahu'alaihi Wasallam dan para sahabat sampai akhir kehidupan kita di dunia ini dan berkumpul dengan para Nabi dan Rasul serta para sahabat di surga firdaus.
Allahumma Aamiin.


Allahu Ta'ala A'lam.

Harga Harga Madu Akasia Terjangkau Jakarta

Posting by Admin

Harga Harga Madu Akasia Terjangkau Jakarta Bahagia Itu Sederhana dengan Mengikuti Ajaran Sunnah Nabi Madu adalah minuman yg disuka rasulullah .Madu acacia rasanya cukup enak dan memiliki warna yang lebih terang dan hargaterjangkau. pohon acacia adalah pohon berduri, memiliki warna putih dan bau yang menyengatย dan penuh dengan nektar sehingga bisa menarik lebah madu. MADU KASHMIR AKASIA Tersedi



8 Kali